Keanggunan Itu Tersembunyi Dalam Diamnya (3)

Cerita 3
Ada yang menunggu kisah selanjutnya gak sih? Kalau gak nunggu, yaudah deh, aku skip sampai sini aja. Hehehe. Jangan gitu lah bang Bembeng, Ih udah tua suka ngambekan. Gak kok, Cuma memastikan aja, masih melek gak?

Ok baiklah, kita akan menceritakan seorang wanita yang sedikit pendiam selama latsar. Namun dengan diamnya itu, mengundang banyak tanda tanya. Ternyata dari banyak peserta yang aktif melontarkan pandangan saat diskusi di kelas, ada wanita yang lebih memilih menyimpan ilmu dan wawasannya dengan sebuah keanggunan. Yah, diam lebih mahal harganya ketimbang menyampaikan sesuatu yang belum teruji kebenarannya. Aku rasa dalam hal ini diam adalah tindakan yang paling tepat.

Namun sepengelihatanku selama latsar, ketka si wanita ini mengemukakan pandangannya, cukup mudah dipahami dan kaya akan materi dan padat akan isi. Ngomong apa sih Bang Bambang??? Iya pokoknya itulah. You know lah maksudku.

Udah deng ngomongin kepen-DIAM-annya. Kalau kita perhatikan, dia tipe wanita yang lembut. Gak kasar. Yaiyalah, kalau gak lembut, berarti kasar. Gimana sih Bang? Iya maksudnya gak kayak buku halus kasar pas kita pake di bangku SD. Ituloh maksudnya. Hahaha, ngelantur lagi Si Abang.

Iya selama latsar, aku gak pernah mendengar dia ngomong dengan nada tinggi kayak kak Lamriani, hehhe peace kak gak SARA sebenarnya, tapi kakak kalau ngomong macam mau ngajak betumbuk (Berkelahi) hahaha. Ngegas Mulu. Hihi. Tos dulu kak biar gak selek.

Balik lagi ke tema. Iya, kalau wanita ini bagi semua yag pernah jumpa dan berkomunikasi dengannya pasti setujulah kalau ia termasuk kategori lembut. Kayak Roti-O gitulah lembutnya. Upss.

Namunpun begitu dia begitu humble kepada siapa saja. Tak mempertimbangkan cantik dan jelek, kaya dan miskin, ganteng dan beast, wangi dan bauk. Hahaha. Baginya, perbedaan adalah anugerah kali ya. Jadi menganggap semua orang itu layak untuk dijadikan teman. Karena kebaikan bisa datang dari siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Ehehehe, kadang-kadang bijak juga Ko Bang Bambang. Sekali-kali gpp kan memuji diri sendiri. Biar gak apa kali.

Kelen dah tau gak wanita yang aku ceritakan? Kalau belum kita telusuri lagi aibnya satu persatu. Kwkwkw. Oiya wanita ini termasuk wanita yang peduli kepada rekan-rekannya. Dia akan rela ngebantuin segala persoalan rekannya selama ia mampu. Keren kan? Patut ditiru sih ini.

Kalau kita telisik, wanita ini cukup dewasa di usianya yang terbilang muda. Dengan pembawaan dirinya yang tenang, calm, bersahaja, menjaga penampilan elegannya, sehingga orang yang bertegur sapa dengannya mengira kalau ia telah berumur di atas 27 tahun. Nyatanya malam ini usianya menginjak di angka 24 tahun (bener kan?). Eh, malam ini ternyata hari lahirnya lho. Cie cie semangat ya udah berkurang umurnya, upss.

Semoga dengan pergantian usia bisa menjadi pencambuk diri menjadi lebih baik lagi ke depannya. Karena sejatinya angkanya yang bertambah, namun jatah usia terus berkurang hari demi harinya. Eseh, masuk ustadz jadi jadiannya.

Baiklah, aku rasa rekan-rekan sekalian sudah bisa menebak wanita satu ini. wanita yang nyaris  sempurna di mata para lelaki jomblo, esseh. Selain cantik, pintar, sholehah dan dari keturunan yang baik, mandiri dan yang pasti masakannya gak terlalu asin dan manis, hahaha. 

Barakallahu fi umurik ya Dek Latifahtul Husna, semoga cepat nikah. Biar ada yang menikmati masakan enakmu Dek. Kalau mau dinikahin, bilang juga sama abang, disini banyak guru sekaligus ustadz yang menjadi kriteria utama pilihan dedek. Ups..

Sebenernya banyak yang mau abang ceritakan, tapi cukup sampai disini dululah. Kurang banyak menyannya pulak. Jadi gak semangat abang. Hehehe. Tarif abang mahal soalnya. Pertulisan 500-750rb dengan jumlah kata ±500 dan mengandung kata kunci yang menembus page one google minimal 3 kata kunci. Ngomong apa sih Bang? Hahaha

Okelah, intinya kurang-kurangin galaunya, kurang-kurangin cengengnya, kurang-kurangin acuhnya sama Abang itu, ups. Bersambung