Allah Menjawab di Hari ke 1 Ramadhan

#Ramadan ke-1, 23:16 WIB 18/06/2015

Malam itu belagak pengen cepat tidur karena biar cepat bangun dan gak kesiangan sahur. Tak ketinggalan pasang alarm tepat pukul 04.00 WIB. Semua itu kulakukan karena hari pertama berpuasa. Aku gak mau puasa pertama dinodai dengan kelaparan yang sangat di siang harinya. Bisa mengganggu aktivitas kan gak seru. Apalagi setiap hari mesti bekerja mulai dari jam 8 pagi hingga jam 3.30 sore. 

Aku cukup berbahagia karena jam kerja di bulan ramadhan dikurangi 1 jam. Sehingga waktu yang tersisa bisa digunakan untuk istirahat dan mempersiapkan makanan untuk berbuka. Ceileh, padahal bukaan tadi hanya teh manis dingin dan langsung makan nasi. Hahaha. Iya sih emang, tapi kan nasinya perlu dimasak juga keles. Tehnya juga perlu dimasak dahulu airnya. Oleh sebab itu, toh tetap aja butuh persiapan.

Hari ini aku cukup beruntung, aku yang sudah kehilangan akal karena anggaran bulan ini sudah sangat-sangat menipis akhirnya mendapat titik terang. Tadi sebelum pulang kerja aku diberi anggaran buat beli bukaan. Walaupun ketika memberi gak bilang buat apa. Yang jelasnya bisa lah beli nasi goreng 15 bungkus plus kerupuk dan irisan tomatnya. Dalam hati aku sangat senang dan refleks mengucapkan terimakasih dari mulutku. 

Akhirnya tanpa ampun aku melaju motor Cibengku ke simpang perjuangan membeli paket internet. Kebetulan paketku sudah habis. Dalam hati, alhamdulillah bisa ON selalu selama ramadhan. Padahal gak kebayang kalau ramadhan gak bisa ON kayak apa jadinya. Mau buka berita islami gak bisa, mau baca artikel islami gak bisa, mau baca yang lain-lain juga kagak bisa. So, dengan adanya paket yang terbeli karena diberi anggaran oleh si bos, akhirnya kehampaan yang sempat menyelimuti relung hati terjawab semuanya. Terimakasih Ya Allah, Engkau telah menjawab keluh kesahku di hari pertama ramadhan. 

Aku juga sempat bingung mau cari pinjaman uang ke para kolega. Pasalnya besok aku akan pulang ke kampung halaman demi menjumpai kedua orangtua dan berharap 1 atau 2 hari bisa berbuka puasa dan sahur bersama. Bisa dibayangkan kalau pulang mengendarai motor hanya mengantongi uang sejumlah 15 ribu. Bisa gawat mamen. Namun, lagi-lagi Allah memberikan solusi bagi hambanya yang penuh dosa ini. Subhanallah. Masih mau mendengar hamba yang hina dan dekil karena jarang mandi ini.

Coba bayangkan aja, jarak Medan ke Kisaran itu sekitar 150 km. Motor Cibeng hanya mampu menempuh jarak 36 km/liter. Dan Cibeng gak mau bisa minum selain dengan pertamax(+) yang bernilai Rp.10.350. jadi aku harus keluarin piti sejumlah Rp.43.500 untuk dapat sampai di Kisaran. So, aku masih defisit Rp.28.500. namun, semua itu terjawab di hari-1 ramadhan. Terimakasih Ya Allah. Lagi-lagi Engkau tunjukkan kebesaranmu melalui hal yang tak disangka-sangka. (Maka nikmat tuhan mana yang kamu dustakan): QS: Ar-Rahman