Perihal Ibukota - Bajaj, Kendaraan Ikonik Jakarta
Berbagai
transportasi tersebar di Jakarta. Untuk tarif, Tergantung budget penumpang, mau
yang ekonomis atau mahal. Namun masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Misalnya, jika kita tinggal di di pusat Kota dan hendak berangkat
ke lokasi kerja, angkutan massal adalah pilihan yang tepat. Selain murah,
Pemprov DKI sudah menyediakan moda transportasi yang nyaman dan efisien. Sebut
saja commuter line dan Transjakarta. Saat ini masyarakat sudah menikmati kedua
transportasi tersebut, sama enaknya.
Namun, kali
ini kita tidak membahas tentang kedua angkutan tersebut, melainkan transportasi
jadul yang masih hidup dan bertahan di Jakarta. Sebut saja bajaj. Yah, bajaj
merupakan angkutan beroda tiga yang menghiasai jalanan Jakarta. Bertahun-tahun lamanya hingga sekarang, bajaj
masih memiliki peminatnya tersendiri.
Angkutan yang
diekspor dari India ini mampu bertahan di Ibukota karena masih dipercaya
masyarakat dapat membelah kemacetan kategori sedang ketimbang angkutan
berukuran besar lain. Sesuai data ada pada tahun 2014, ada sekitar 3900 bajaj
berbahan bakar gas yang mulai beroperasi di
Jakarta.
Awalnya,
kehadiran bajaj disebabkan mulai tidak manusiawinya kendaraan umum jenis becak.
Becak disebut sebut kendaraan yang tidak ramah dan kurang menghargai
pengayuhnya. Sehingga pda tahun 70-an, melalui Gubernur DKI pada masa itu,
dihadirkan lah bajaj untuk mengantikan jenis kendaraan becak tersebut.
Pelan-pelan animo masyarakat terhadap bajaj semakin bagus, sehingga bajaj
menjadi salah satu ikon Jakarta pada saat ini.
Bajaj yang
mulanya beroda tiga dapat memuat 2-3 penumpang sesuai dengan rute yang tidak
terlalu jauh. Tarifnya juga telah diatur pemerintah provinsi. Selain mudah
didapat di beberapa lokasi keramaian, bajaj juga tidak terlalu mahal tarifnya
dibanding angkutan lain. Bajaj kerap lebih diandalkan para wisatawan local dan
mancanegara hanya untuk sekedar berjalan jalan atau memadati jalanan Jakarta.
Namun
tepatnya bulan September 2017 lalu kalau tidak salah, Pemprov DKI Jakarta telah
melaunching Bajaj roda 4. Bentuknya juga lebih mirip mobil namun bermesin
motor. Kelihatannya juga lebih safety karena penumpang lebih terlindungi.
Bahkan di dalamya juga disediakan AC. Sehingga penumpang lebih nyaman berada di
dalam bajaj yang digadang-gadang bakal menjadi angkutan primadona baru di
ibukota.
Jadi bagi
kamu yang punya jadwal berwisata ke ibukota, bisalah nge-trip menggunakan jasa
bajaj sebagai transportasi yang ramah lingkungan, katanya. Sehingga bisa mengurangi
kemacetan karena sudah melimpah ruahnya kendaraan roda 4 di jalanan Jakarta. Lagipula,
keberadaannya juga masih dilindungi Pihak Pemprov melalui Dinas Perhubungan
setempat.
Baca juga edisi pertama serial tentang ibukota, http://www.bamzsusilo.com/2017/09/perihal-ibukota-warteg-sang-primadona.html
Perihal Ibukota - Bajaj, Kendaraan Ikonik Jakarta
Reviewed by Bamzsusilo
on
Senin, Oktober 09, 2017
Rating:
Post a Comment