Ensiklopedi 2018: Cinta, Asa dan Keluarga

Tak terasa, 2018 akan pergi meninggalkan kita. Tentu ada yang sedih dan juga bahagia. Masing-masing kita punya cerita. Ada cerita yang mudah dilupa, ada juga yang sulit menghilang dari memori ingatan. Dari 12 bulan yang hampir komplet dilalui, tentu ada momen spesial yang akan terus diingat hingga akhir usia.

foto: google

Kita boleh beranjak dari tahun 2018. Namun, kenangan akan tetap tinggal dan menetap dalam lubuk jiwa. Yah, di tahun ini aku rasa telah menemukan sosok yang tepat untuk melewati hari hari yang tersisa bersama. Kalimat ini tidak berlebihan kok jika kalian mengikuti perjalanannya dari awal dan akhir. Simpel dan sederhana.

Hanya saja sebagian orang merasa terlalu mendramatisir karena singkatnya pertemuan. Karena aku memegang prinsip, durasi tak mempengaruhi isi. Karena selama apapun kamu mengenal seseorang, itu hanya akan membuat kamu merasa berbeda saat sudah saling mengetahui satu sama lain.

Karena drama sesungguhnya akan berawal saat kalian benar-benar bersama. Dalam sebuah ikatan suci yang bertajuk pernikahan. Dengan status berbeda, akan lebih leluasa membuka jatidiri yang mungkin pernah dipendam. Dan itu harus disadari dan dimaklumi. Karena sejatinya, menyatukan sebuah keluarga adalah menyelaraskan perbedaan.

Pernikahan disebut juga simponi perbedaan. Karena di dalamnya menyimpan tabir-tabir perilaku yang sama sekali berbeda, dan kamu harus menerimanya dengan lepang dada. Dan menganggapnya sebagai sebuah hal biasa yang menjadi dasar lahirnya sebuah keikhlasan.

Yah, intinya uraian di atas adalah aku punya target menikah di tahun ini, yah... tahun 2018. Namun sepertinya aku dan dia harus ikhlas jika 2019 adalah waktu yang paling tepat. Amiin kan ya? Daritadi uraiannya kesana kemari kayak Pak Anies menjelaskan tentang perampungan Stadion baru untuk Persija, uhuk.

**

Sebenarnya di awal tahun aku punya target produktif ngeblog. Sebenarnya sudah terealisasi dengan baik sih. Hanya saja belum maksimal. Gak muluk-muluk, aku pengennya konten yang ada di blogku bisa dibaca dan bermanfaat bagi sesama. Baik isinya yang sarat akan pengalaman hidup, informasi kekinian, pandangan terhadap suatu peristiwa dan ulasan produk tertentu.

Buktinya ada 39 konten yang aku buat di blog bamzsusilo.com belum lagi artikel yang dilombakan di luar blog. Namun aku rasa itu masih sangat sangat kurang. Karena aku pernah menciptakan 95 konten pada tahun 2014. Tahun 2014 pas lagi semangat semangatnya itu sih. Ketika menjabat sebagai pengurus di Lembaga Pers Mahasiswa Dinamika UIN SU.

**

Kemudian aku juga tengah merintis bisnis di bidang arloji. Karena ketertarikanku terhadap jam cukup tinggi. Berawal dari koleksi jam-jam KW, murahan sampai seharga jutaan rupiah pernah tersimpan di lemari bajuku. Sehingga aku akhirnya memutuskan memulai bisnis onlineshop jam tangan original di akun Instagram Watchdigitec dan Website www.watchindo.web.id

Selama 6 bulan terakhir sudah banyak sih pelanggan. Tentunya dari kerabat dan saudara yang membeli. Namun suatu saat akan memiliki puluhan hingga ratusan perhari. Itu tekadku. Amiin.

**

Terkait keluarga, aku masih punya tanggungawab moral membuat mereka tersenyum bahagia. Setelah berhasil membuat mereka menitikkan air mata bahagia di wisuda sarjana 2014 silam, aku masih punya utang wisuda satu kali lagi. Yah, aku tak menamatkan program magister yang kumulai 2015 silam.

Tentu melanjutkan studi adalah impian terdekatku. Apalagi aku yang pernah berkarir setahun di dunia akademik (kampus UIN SU). Tentu memudahkanku untuk terjun ke dunia yang sama. Dengan relasi dan sedikit prestasi, tak bakal sulit mengabdi untuk almamater di kemudian hari akan terlaksana.

Yah, itulah beberapa hal yang selalu terngiang dipikiran sepanjang 2018 ini. bukan hanya sekedar terngiang, melainkan juga diupayakan untuk mencapainya. Karena mimpi ada untuk diusahakan, bukan hanya terlintas dalam pikiran.

Semoga 2019 banyak kejutan dari Yang Maha Memberi. Terimakasih 2018, selamat datang 2019