Freshgraduate Dianaktirikan Pada Seleksi ASN 2023?

foto pribadi

Dua pekan telah berlalu pembukaan informasi CPNS dan PPPK 2023. Para pelamar kerja berbondong-bondong dan antusias untuk mengikuti lowongan pekerjaan plat merah ini. Mulai dari yang baru tamat kuliah (freshgraduated) atau sudah memiliki pengalaman bekerja ikut meramaikan seleksi tahun ini. Namun ternyata formasi yang dibuka untuk pelamar freshgraduate hanya tersedia 20% dari total formasi. Dan itu hanya ada sedikit formasi yang menerima lulusan baru sarjana. Hal ini tentu membuat para sarjana yang telah menempuh pendidikan 4 tahun lebih dibangku kuliah merasa dianaktirikan. 

Padahal menjadi abdi negara adalah salah satu profesi incaran masyarakat Indonesia. Tak hanya kalangan muda yang yang baru tamat tingkat SLTA, para sarjana dan bahkan pekerja yang telah bertahun-tahun mengabdi di instansi pemerintahan juga mengharapkan diangkat menjadi ASN.

Tim peneliti dari Universitas Andalas pada tahun 2021 menemukan bahwa dua kategori pekerjaan paling favorit adalah PNS (27,66%) dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni pekerjaan-pekerjaan yang identik dengan pengabdian pada negara. Keduanya baru disusul oleh pekerjaan yang kini cenderung dianggap lebih “prestisius” seperti pegawai perusahaan multinasional (13,66%) atau swasta lainnya (11,84%), atau berbisnis sendiri (7,09%).

Karena menjadi seorang abdi negara adalah sebuah pencapaian yang hebat bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tak hanya karena akan mendapatkan kesejahteraan hidup dengan gaji dan tunjangan yang lumayan, seorang ASN dinilai dapat mendongkrak status sosial keluarganya di tengah masyarakat. ASN dianggap memiliki nilai plus ketimbang profesi-profesi lain yang ada di masyarakat.

Selain itu, seorang ASN juga terbebas dari PHK yang kadang menyelimuti sebagian pekerja di tanah air. Jika sebuah perusahaan swasta mengalami kolaps atau krisis, tentu dapat menyebabkan PHK bagi karyawan tersebut.  Selain itu, mendapatkan tunjangan pensiun juga salah satu alasan kuat seseorang mendambakan pekerjaan menjadi abdi negara. Karena sedikit banyaknya, dengan adanya pensiun dapat mengurangi beban keluarga pasca nonaktif bekerja.

Seorang abdi negara juga diberikan tanggungjawab pekerjaan dengan waktu bekerja yang pasti. Biasanya bekerja dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Sehingga mereka memiliki waktu luang bersama keluarga maupun dapat membuka usaha sampingan diluar waktu bekerja sebagai ASN. Hal ini lah yang menjadi pertimbangan banyak orang, waktu bersama keluarga adalah alasan terpenting seseorang bekerja disamping mendapat penghasilan tetap.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah menetapkan 572.496 formasi untuk perekrutan CPNS 2023 dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada tahun ini. Jumlah tersebut hanya sekitar separuh dari usulan yang diajukan. Sebelumnya, Kementerian PANRB telah menetapkan sebanyak 1.030.751 kebutuhan ASN nasional 2023, baik CPNS maupun PPPK.

Sementara di pemerintah daerah dialokasikan khusus sebanyak 296.084 PPPK Guru, 154.724 PPPK Tenaga Kesehatan, dan 42.826 PPPK Teknis. Seleksi PPPK dan CPNS 2023 ini fokus pada pelayanan dasar, guru dan tenaga kesehatan, menjadi formasi yang paling banyak disediakan. Hampir 80 persen formasi 2023 untuk guru dan tenaga kesehatan seperti yang diucapkan Menteri PANRB, Azwar Anas Azhar.

Tentu ini merupakan suatu hal yang miris jika melihat angka pengangguran sarjana yang dikutip dari detikEdu sebanyak 7,99% atau sekitar 673,49 ribu penganggur berasal dari lulusan universitas, data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8,43 juta jiwa pada Agustus 2022. Sehingga mau tak mau, mereka yang dianggap sebagai agen perubahan yang juga sama memiliki semangat menggelora untuk ikut ambil bagian dalam kontestasi abdi negara kali ini hanya menonton dan memilih absen dalam perhelatan.

Coba kalau kita hitung-hitung bagi freshgraduate yang hanya bisa mengikuti seleksi CPNS dan memperebutkan 42 ribu formasi dari total sekitar 8 juta lebih pendaftar yang menganggur. Angka ini sangatlah kecil ditengah-tengah krisis ekonomi yang melanda tanah air pasca Covid-19 ini. Karena sebagian usaha-usaha banyak menyetop perekrutaan karyawan-karyawan hingga waktu yang belum ditentukan.

Dan tak jarang banyak instansi swasta juga mempersyaratkan bagi pelamar kerja telah memiliki pengalaman minimal dalam perekrutan tenaga kerja. Alih-alih mendapatkan tenaga kerja yang sudah berpengalaman dan tak perlu capek-capek memberikan orientasi pekerjaan di bidang yang dipilih. Dan lagi-lagi ini menutup kesempatan bagi para sarjana muda yang hendak mendapatkan pekerjaan.

Ditambah lagi masalah persyaratan tambahan minimal telah bekerja 2 tahun yang dikhususkan bagi calon PPPK. Dan sudah menjadi rahasia umum bahwa honorer di instansi pemerintah juga sangat terbatas. Tidak banyak orang yang dapat bekerja secara honorer di dalamnya jika tidak memiliki ‘deking’ dan kebanyakan perekrutannya juga tidak dilakukan secara terbuka. Sehingga lagi-lagi menutup peluang bagi sarjana muda untuk mengikuti seleksi PPPK yang mensyaratkan 2 tahun pengalaman bekerja dinstansi yang dilamar.

Sehingga hal ini menjadikan masalah baru bagi pemerintah khususnya Kemenpan RB untuk mengakomodir para sarjana-sarjana muda yang sama sama memiliki semangat untuk mengabdikan dirinya untuk negara tercinta. Jangan sampai dengan adanya aturan dan persyaratan seperti yang telah diterapkan menjadi bumerang bagi angka pengangguran ke depannya semakin meningkat. Setidaknya berikanlah porsi yang adil bagi seluruh masyarakat Indonesia yang berkesempatan ikut ambil bagian. Jangan ada yang dianakkandung dan anaktirikan terkait pelaksanaan perekrutan ASN untuk kedepannya.

Pemerintah juga harus mempersiapkan lowongan kerja strategis bagi para sarjana muda jika memang mereka tidak dapat mengikuti seleksi ASN pada tahun ini. Pemerintah bisa dengan memberikan pendidikan magang di perusahaan-perusahaan maupun BUMN. Pemerintah juga dapat mengadakan semacam sayembara bagi para freshgraduated mendirikan UMKM atau start-up dengan suntikan dana segar. Sehingga kemandirian dan kepercayaan diri anak anak muda semakin terasah jika memang ternyata tidak menjadi ASN di kemudian hari. Dan malah lebih sukses dengan usaha mikro yang digagas menjadi semakin besar dan berkembang.


*Penulis adalah Guru MI di Kabupaten Pakpak Bharat dan Alumni LPM Dinamika UIN Sumatera Utara

Freshgraduate Dianaktirikan Pada Seleksi ASN 2023? Freshgraduate Dianaktirikan Pada Seleksi ASN 2023? Reviewed by Bembengers on Minggu, Oktober 01, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar

Berkomentarlah yang sopan dan bijak..

Post AD

home ads