Bermula Dari Tampil Duluan #9 Kisah Boni
Siang itu sungguh gerah.
Keringat mengucur ke pelipis tiap siswa yang berada di kelas. Ditambah kipas
angin yang mati akibat listrik padam. Lengkaplah penderitaan guru dan siswa
yang sedang belajar bahasa Indonesia dengan materi pembacaan puisi hasil karya
pribadi. Setelah diberi waktu 45 menit untuk merangkai kata dalam syair puisi,
Boni belagak ingin tampil duluan di depan kelas. Padahal tema yang dibawakannya
mengenai semangat pemuda melanjutkan kemerdekaan.
Sontak saja, seisi kelas menolak Boni untuk tampil. Dengan kondisi
cuaca yang begitu panas, malah membawakan puisi dengan genre menggelora. Bisa
tambah runyam suasana kelas ini. Namun, buk Guru mempersilahkan kepada Boni
untuk tampil duluan. Dengan wajah tak selera,
rekan sekelas menyoraki Boni.
“Owala Bon, Kau makin membuat
suasana kelas makin panas, jangan sampai aku melepas pakaianku di dalam kelas
ini” kata Riko
“Lepas saja pakaianmu Nak,”
jawab Ibu Guru.
“Ups, gak jadilah buk. Tubuh
saja onepack dan seperti bokong kuali dodol. Saya malu buk,” jawab Riko.
“Ok, makanya jangan
berkomentar.” Tandas Ibu Guru.
Boni maju ke depan kelas dengan
membawa selembar kertas berisi puisi ciptaannya. Di awali dengan salam Ia mulai
membaca puisi dengan khidmat.
Pemuda Harapan Bangsa
Karya Boni Sujatmiko
Kau ibarat lampion di kegelapan malam
Sinarmu redup mewarnai sudut sepi
Kemilaumu menyadarkan keberadaanmu
Bahwa kau hadir menjadi hero di masa depan
Kau ibarat
pahlawan perjuangan
Semangatmu
berkobar menghancurkan kenistaan
Melawan setiap kemungkaran
Yang marak
tejadi belakangan ini
Tapi ingat wahai pemuda
Kau juga bisa menjadi pecundang negeri
Jika engkau tak menghiraukan diri
Dengan ilmu dan agama yang pasti
Terimakasih.
Sekian dari aku, Boni Setiawan. Suara tepuk tangan menggelora seisi ruangan
kelas setalah melihat dan mendengar penampilan Boni. Tak disangka seorang Boni
yang kesehariannya pendiam bisa juga berekspresi lewat puisi yang menggugah
hati sanubari.
Setelah pembacaan puisi
tersebut, bu Guru mengomentari penampilan Boni. Bu guru kagum dengan bakat yang dimiliki Boni.
Karena, saat ini sudah snagat jarang siswa yang kurang mampu menciptakan puisi
sekaligus membacakannya. Itu adalah dua kelebihan yang harus dimiliki oleh
setiap siswa.
Bu guru juga menyampaikan
kepada teman-teman sekelas Boni untuk meniru sikap yang diperagakan olehnya.
Sikap berani dan percaya diri untuk tampil pertama. Sikap seperti ini harus ada
pada setiap siswa supaya memupuk semangatnya dalam belajar. Sehingga prestasi
gemilang akan lebih mudah untuk diraih bagi setiap siswa.
Boni hanya tersipu malu
mendengar sanjungan dari Bu Guru. Sedangkan rekan-rekan yang lain pada ngekeh
dalam hati menerima wejangan yang kesekian kalinya dari Bu Guru Bahasa
Indonesia ini yag terkenal dengan celotehan dan nasihatnya.
Akhirnya Boni mendapatkan nilai
90 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada akhir semester ini. Semua itu
bermula dari penampilannya dalam membaca puisi yang sebenarnya hanya iseng-iseng berhadiah. Karena ditulis dalam
waktu 10 menit saja. Good Luck Always Boni.
Bermula Dari Tampil Duluan #9 Kisah Boni
Reviewed by Bamzsusilo
on
Senin, September 21, 2015
Rating:
Post a Comment