Pangan Kuat, Negara Hebat, Rakyat Sehat

Kita sadar, bahwa alam sudah sangat baik selama ini bagi kelangsungan hidup kita. Setiap detik nafas yang kita hirup adalah hasil dari proses alam yang tidak pernah lelah sebagai penghasil oksigen buat tubuh. Coba bayangkan jika satu menit saja alam ngambek, dan enggan menghasilkan oksigen, tentu kita tidak akan mampu bertahan hidup hingga sekarang.
hari keanekaragaman hayati 2019
www.bamzsusilo.com

Begitulah bergantungnya kita pada alam yang notabene merupakan ekosistem yang ada di sekitar kita. Namun kenyataannya hari ini kita enggan untuk melestarikannya. Ribuan hektar lahan hutan kita bakar untuk menikmati hasil kayunya. Surga bahari yang sangat indah kita cemari dengan kotoran dan sampah tiada henti. Hingga banyak tumbuhan laut yang mati terusik tempat tinggalnya.

Bersahabat Dengan Alam
Kita tak menyadari bahwa yang telah dilakukan akibatnya akan kembali pada kehidupan kita di masa mendatang. Memang saat ini kita baik – baik saja. Namun apa kita tidak berpikir ke depan bagaimana anak dan cucu kita nanti yang bakal merasakan kesengsaraan. Apa kita tega melihat generasi kita hidup di zaman bersuhu panas dan susah mencari udara segar.

Keberagaman yang disediakan alam sebenarnya sangat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Sesuai dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)  yang disepakati negara-negar di dunia. Keanekaragaman hayati juga berkontribusi pada mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, restorasi ekosistem, air bersih dan pemberantasan kelaparan di dunia.

Indonesia sebagai negara zamrud Khatulistiwa memiliki keanekaragaman hayati yang sanat tinggi dan telah banyak memberikan manfaat pada semua aspek kehiupan manusia. Sehingga sudah selayaknya kita berterimakasih dan bersahabat dengan alam. Caranya tentu saja  dengan menjaga dan merawatnya.

Pangan Kuat, Rakyat Sehat
Mengutip bait lagu dari penyanyi terkenal Edo Kondologit, Tanah kami tanah kaya, Kami berenang di atas minyah, tidur di atas emas. Sudah cukup menguatkan keyakinan kita bahwa alam Indonesia memanglah sangat kaya. Sehingga perlu pemanfaatan secara maksimal supaya dapat terdisitribusi dengan baik hasilnya untuk kepentingan rakyat.
hari keanekaragaman hayati 2019
www.bamzsusilo.com

Program-program yang bisa dilakukan pemerintah agar kekayaan hayati kita menjadi sumber pangan perlu diamini masyarakat. Dengan kolaborasi yang berkelanjutan, kekuatan pangan akan menjamin kesejahteraan rakyat ke depannya.

Ketahanan Pangan, berdasarkan definisi Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, adalah suatu kondisi terpenuhinya pasokan pangan bagi negara sampai dengan perseorangan untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. 

Seperti yang terulas di artikel situs Tirto.id berjudul "Seberapa Kuat Ketahanan Pangan Indonesia?" Indeks ketahanan pangan global Global Food Security Index/GFSI, hasil kerja sama The Economist dan perusahaan sains bidang pangan Corteva, menunjukkan ketahanan pangan Indonesia mengalami perbaikan setidaknya sejak 2012. 
hari keanekaragaman hayati 2019
www.bamzsusilo.com

Skor Indonesia di semua aspek pada 2012 sebesar 46,8 naik menjadi 54,8 pada 2018 (skor tertinggi 100). Tahun lalu, Indonesia menempati posisi 65 di dunia dan kelima di ASEAN dari 113 negara (Oktober 2018). 

Pada laporan GFSI, ada empat aspek dalam penilaian indeks ketahanan pangan, yaitu keterjangkauan, ketersediaan, kualitas dan keamanan, juga sumber daya. Bila ditelisik, skor aspek keterjangkauan pangan Indonesia adalah sebesar 55,2 (peringkat 63 dari 113 negara). 

Skor aspek ketersediaan adalah 58,2; menempati posisi ke-58. Sementara skor aspek kualitas dan keamanan sebesar 44,5 (peringkat 84) dan skor faktor sumber daya alam adalah 43,9 (peringkat 111). 
hari keanekaragaman hayati 2019
www.bamzsusilo.com

Berdasarkan laporan pencapaian pada AICHI Target diketahui bahwa sejak 2014 terindentiikasi 470 sumber daya genetik lokal memiliki potensi sumber pangan. Ditambah dengan tren peningkatan positif indeks ketahanan pangan Indonesia tentu menjadi kekuatan dan semangat baru bagi pemerintah dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. 

Akses Kelola Perhutanan Sosial
Program perhutanan sosial yang kini diimplementasikan pemerintah Indonesia diharapkan bisa menyelesaikan persoalan pemanfaatan bentang alam secara lestari dan menjaga ketahanan pangan secara selaras dalam mitigasi perubahan iklim global.

Kini, pemerintah memiliki 2 agenda besar yang menjadi sorot utama terkait dengan pengelolaan hutan, yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya disekitar hutan dan penciptaan model pelestarian hutan yang efektif. Hal ini sesuai dengan program yang tercantum di situs resmi www.menhlk.go.id.

Untuk mencapai agenda tersebut pemerintah telah menyiapkan program yang memastikan bahwa sarana pengentasan kemiskinan masyarakat. Program dapat berjalan dengan menciptakan keharmonisan antara peningkatan kesejahteraan dengan penyetaraan dan pelestarian lingkungan. Program ini adalah Program Perhutanan Sosial.

Tujuan Program Perhutanan Sosial sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pola pemberdayaan dan dengan tetap berpedoman pada aspek kelestarian. Program Perhutanan Sosial akan membuka kesempatan bagi masyarakat di sekitar hutan untuk mengajukan hak pengelolaan area hutan kepada pemerintah. 

Masyarakat Ikut Kelola Hasil Hutan
Setelah disetujui maka masyarakat dapat mengolah dan mengambil manfaat dari hutan dengan cara-cara yang ramah lingkungan. Dengan ini, masyarakat akan mendapatkan berbagai insentif berupa dukungan teknis dari pemerintah dalam mengelola perkebunan tanaman dalam area yang mereka ajukan. 

Hasil panen dari perkebunan ini dapat kemudian dijual oleh masyarakat demi pemenuhan kebutuhan ekonominya sehari-hari. dengan begitu, ekonomi masyarakat juga terbantu, selain pemenuhan ketahanan pangan nasional kita juga terlaksana.

Hingga saat ini, terdapat 3 kategori hak hutan yang dapat diajukan yaitu hak terhadap Hutan Kemasyarakatan, Hutan Desa, dan Hutan Tanaman Rakyat. Hak untuk pengolahan hutan dapat diajukan oleh masyarakat di atas area yang diidentifikasi dalam Peta Indikatif 

Akses Kelola Hutan Sosial
Pemerintah sendiri telah menargetkan alokasi perhutanan sosial seluas 12,7 juta Ha area hutan. Dan dalam pelaksanaannya akan dibentuk Kelompok Kerja Daerah untuk melaksanakan pendampingan dan pembinaan bagi masyarakat yang ingin mengajukan diri dalam program ini.

Melalui Perhutanan Sosial, masyarakat dapat memiliki akses kelola hutan dan lahan yang setara dan seluas-luasnya. Dan dengan bentuk pemanfaatan hasil hutan yang sesuai prinsip kelestarian yang ramah lingkungan maka tujuan konservasi lingungan dapatsejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tambahan manfaat lainnya adalah pelibatan masyarakt setempat sebagai pihak utama dan terdekat yang menjaga kelestarian hutan.

Senada dengan yang disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada pertemuan tingkat tinggi Konferensi Perubahan Iklim (COP UNFCCC) ke-23 Fiji, yang berlangsung di Bonn, Jerman, pada waktu lalu, Sesi ini dihadiri sejumlah pemimpin negara peserta COP.

Ada 4-5 praktik yang sudah kita terapkan terkait pemanfaatan bentang alam dan ketahanan pangan. Persoalan pemanfaatan bentang alam berarti terkait dengan berbagai aspek yang ada di sana di mana ada faktor fisik dan manusia. Jika dikaitan dengan upaya pengentasan kelaparan (zero hunger) maka penerapan pola perhutanan sosial sangatlah tepat.


Menurut Nurbaya, dengan perhutanan sosial kawasan hutan produksi yang telah terdegradasi dapat dimanfaatan untuk berbagai kegiatan produksi pangan dengan tetap mempertahankan kelestarian hutan “Kita terapkan perhutanan sosial yang mengedepankan kearifan lokal, begitu kata Buk Menteri. 

Kawasan hutan produksi yang telah terdegradasi juga bisa dimanfatkan oleh swasta melalui kerja sama dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Kontrol akan dilakukan ketat oleh Kementerian LHK dan Kementerian Pertanian.

Dana Untuk Pemanfaatan Hutan di Desa
Penasihat Senior Menteri LHK Hadi Daryanto pernah mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia memiliki komitmen politik untuk memberikan akses seluas 12,7 juta hektare (ha) hutan dalam skema perhutanan sosial.
www.bamzsusilo.com

Indonesia sudah mengalokasikan hutan primer lahan gambut untuk moratorium guna mereduksi emisi gas rumah kaca, kami juga sudah alokasikan hutan untuk investasi dan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah juga tidak lupa untuk mengalokasikan lahan perhutanan sosial untuk kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan

Sampai saat ini, luas izin perhutanan sosial yang telah diberikan mencapai 1,05 juta ha dan menjangkau 239.341 kepala keluarga (KK) yang tergabung dalam 3.879 kelompok. Sebanyak 2.460 kelompok juga telah difasilitasi untuk pengembangan usaha.

Dalam kesempatan tersebut, Hadi juga menyatakan pentingnya kerja sama dengan sektor swasta agar praktik terbaik perhutanan sosial bisa bergulir lebih cepat.


Begitupula, Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Samsul Widodo, menyatakan, penguatan usaha pada izin perhutanan sosial seperti di Hutan Desa bisa dilakukan dengan memanfaatkan dana desa.

Pemerintah Indonesia mengalokasikan dana setara sekitar US$ 4 miliar tahun ini, dan akan meningkat setara US$ 5 miliar tahun depan untuk dana desa. Dana desa menjangkau hingga 74.000 desa di seluruh Indonesia. Pemanfaatannya diserahkan sepenuhnya kepada desa yang menerima

Samsul mengharapkan ke depannya pemanfatan dana desa bisa ikut membantu pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDG’s) dan ikut berperan dalam mitigasi perubahan iklim, misalnya untuk penguatan usaha perhutanan sosial.

Sementara Sustainability Director Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas, Elim Sritaba, menegaskan komitmen untuk mendukung program perhutanan sosial yang dijalankan pemerintah. Saat ini pihaknya sudah mengembangkan pola pertanian agroforestri terpadu dalam payung Desa Mandiri Peduli API (DMPA).

APP Sinar Mas, papar Elim, menargetkan akan ada 500 desa yang terlibat dan telah mengalokasikan US$ 10 juta dalam bentuk dana bergulir tanpa bunga yang bisa dimanfaatkan petani untuk berbagai kegiatan budidaya agroforestri. 

Harapannya masyarakat semakin memahami untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan secara berkesinambungan dan mencapai kesejahteraan. Perlu diketahui, sejak diluncurkan tahun 2015 sampai Oktober 2017 program yang dikembangkan APP Sinar Mas telah menjangkau 146 desa dengan dana tersalurkan mencapai Rp 25,7 miliar.

www.bamzsusilo.com
Dengan begitu, kita tidak akan pernah lagi mendengar kabar di media ada rakyat indonesia yang kelaparan. Atau di beberapa daerah terpencil yang masyarakatnya mati karena kelaparan. Karena tak hanya kematian, kekurangan makanan dan gizi buruk juga menyebabkan minimnya kesehatan seseorang.

Sehingga dengan sumber pangan yang melimpah dan dimanfaatkan untuk pendapatan negara dan masyarakat desa, masalah masalah urgen seperti ini segera dituntaskan. Tentu dengan kerjasama antara pihak pemerintah, swasta dan masyarakat.

Pangan Kuat, Negara Hebat, Rakyat Sehat. Semoga. #IDB2019KKH. 
Artikel ini disertakan dalam lomba blog Hari Keanekaragaman Hayati 2019 yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 
Sumber Referensi: 
BeritaSatu.com
https://www.menlhk.go.id
tirto.id

Pangan Kuat, Negara Hebat, Rakyat Sehat Pangan Kuat, Negara Hebat, Rakyat Sehat Reviewed by Bembengers on Minggu, Juli 14, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar

Berkomentarlah yang sopan dan bijak..

Post AD

home ads