Kepergian Yang Berkesan

Cerita ke 15

Jika suatu hari kau pergi, setidaknya tinggalkanlah kesan terbaik. Agar kau menyisakan kenangan manis, bukan sebuah tangis. Meskipun tak ada larangan kau untuk pergi, setidaknya aku sudah berwasiat. Karena tak jarang, wasiatku berujung keramat. Bakal sengsara jika tak dikabulkan.

Ehehe, cuplikan kalimat di atas jangan dimasukin ke hati. Karena kebetulan hatiku sudah terisi. Jadi tak perlu berusaha masuk ke dalam, karena bakalan membal ke luar. Yakinlah.

P;ernah dengar lirik lagu “Aku hanya pergi, tuk sementara. Bukan tuk meninggalkanmu selamanya.” Penggalan lagu ini mengisyaratkan kebohongan yang hakiki. Karena setiap yang pergi, kemungkinan pulang juga tipis. Karena yang pergi, bakalan bertemu dengan orang baru yang lebih beda dan menantang. Dan siapa yang merasa tahan dengan hal baru, termasuk kedatangan dia yang menawarkan masa depan.

Godaan dalam hidup tak pernah datang sendirian, karena biasanya beriringan. Jiwa mana yang bisa tahan menangkal godaan sekaligus. Jika bertahan, aku turut mengacungi 4 jempol buat kamu. Bagi yang menyerah, aku juga bakal kasih tepuk tangan karena berani mengambil keputusan. Mengorbankan orang yang setia dan selalu ada dengan pengganti yang belum tentu bisa menerima apa adanya.

Memang benar kalau pergi itu salah satu jalan terbaik untuk menyadarkan. Apakah dia benar-benar dilahirkan untuk menemanimu hingga ujung usia. Ataukah hanya sekedar mengantarkanmu pada kekasih yang sesungguhnya. Tak jarang, pilihan kedua yang dijalani banyak orang.

Namunpun begitu, kepergian tetap menjadi alasan kita untuk memilih. Apakah ia memang benar-benar layak untuk diperjuangkan atau hanya sekedar mengisi waktu kosong semata. Karena yang bertahan akan memberi bukti tak hanya sekedar ucapan namun dengan sebuah pembuktian. Bahwa ia memang layak untuk diperjuangkan.

Kepergian akan membawa kita pada tahap pendewasaan. Belajar menerima sesuatu dengan tulus dan melepas sesuatu dengan ikhlas. Kepergian juga akan membentuk kita untuk jadi pribadi yang lebih realistis. Mengedepankan sesuatu yang pasti dan jelas untuk mengabaikan yang masih abu-abu.

Karena setiap yang datang, pasti akan berpulang. Kita hari ini memasuki sebuah kampus, menimba ilmu disitu, bertemu dengan banyak teman-teman kuliah, menimba ilmu dengan dosen-dosen, hingga akhirnya beberapa tahun kemudian, kita diwisuda. Mau gak mau kita bakalan berpisah dengan segala kenangan yang ada di kampus tersebut.

Ya walaupun kita masih dapat bertemu dengan mereka nantinya. Tentu suasananya bakalan tak sama. Karena statusnya juga sudah berbeda. Apalagi waktu dan keadaannya juga beda. Maka, kenangan hanya akan menjadi pelipur lara dikala rindu saat saat bersama.

Satu hal yang pasti, bahwa apa yang kita miliki hari ini juga bakalan pergi kok. Apa cobak yang gak pergi? ketampanan bakal luntur, kekayaan bakal menipis, tahta bakal terbatas. Kesemuanya juga bakal pergi meninggalkan kita. Sendiri. Kecuali kebaikan.


Kepergian Yang Berkesan Kepergian Yang Berkesan Reviewed by Bembengers on Minggu, Mei 17, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar

Berkomentarlah yang sopan dan bijak..

Post AD

home ads