Penyemangatku


Cerita ke 12
Mbeng?
Apa yang buat kamu semangat beraktivitas?

Bagi dong tipsnya,” ucap salah seorang rekan kerjaku. Sontak aku menjawab singkat. Penyemangatku adalah masa laluku. Karena aku tak mau melihat diriku terjun di lembah kehancuran. Kondisi dimana aku sulit hendak mengerjakan sesuatu. keterbatasan untuk berbuat kebaikan. Karena terikat dengan sebuah janji masa lalu yang mengekang.
foto: freepik.com

Harusnya sejak lama kusadari. Kebebasan adalah satu hal yang paling diidamkan setiap insan. Bepergian tanpa harus mengecak tanggal merah. Bekerja dengan jam yang bisa didiskusikan. Enaknya lagi, mendapat hasil yang cukup memuaskan.

Masa laluku tak sebaik yang orang-orang bayangkan. Meskipun sebelum wisuda pun aku sudah mendapatkan pekerjaan. Tak serta merta itu membuatku puas dengan apa yang telah dicapai. Sejatinya itu memang buah dari kerja kerasa selama berproses dibangku perkuliahan. Membangun relasi kesana kemari dengan orang yang memiliki jabatan.

Guruku pernah bercerita,” jadilah kamu seperti guci,”ucapnya berpesan. Guci memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan dijadikan hiasan ditiap sudut rumah yang berlabel; mewah. Filosofinya, terkadang kita tidak memahami proses yang dilalui sebuah guci hingga ia menjadi primadona di rumah mewah.

Jika kita telisik, guci berasal dari tanah liat yang bahkan kita hujat jika melintas di jalanan perkebunan yang becek. Sehingga membuat kita kesulitan melintasi jalanan yang  bertanah liat dalam keadaan hujan. Dan tak jarag kita menghindari dan memilih jalan lain jika tak ingin ambil resiko lebih buruk.

Padahal tanah liat yang hina awalnya, setelah diproses seorang tukang guci bisa menjadi sebuah maha karya mempesona. Hanya saja kita terlalu cepat menilai sesuatu di awal, dan mengabaikan nilainya di akhir.

Begitupula dengan diri kita saat ini. Biar saja orang menghujat apapun tentang kamu, apa yang kamu kerjakan dan lakukan. Selagi yang kita lakukan baik dan tidak merugikan orang lain, tak ada alasan untuk mundur. Karena tugas netizen memanglah menghujat, karena netizen kita menjadi lebih kuat membangun kerangka mimpi yang sudah hampir berdiri.

Memang kadang kita merasa lelah dan pengen menyerah. Sudah berbuat semaksimal mungkin, namun tak mendapat hasil yang diharapkan. Di saat seperti itulah sebenarnya kita sedang diuji. Apakah mampu bertahan dan melewatinya, atau menyerah di perhentian.
Padahal jika kita melangkah satu kali lagi ke depan, kesuksesan bisa kita raih. Hanya saja kita pesimis dan merasa Tuhan tidak adil atas apa yang telah dilakukan. Semoga  sifat seperti ini dijauhkan dari diri kita.

Akhirnya rekan kerjaku menyadari satu hal, bahwa kesuksesan tak selamanya datang dari takdir tuhan, namun juga usaha yang tak kenal henti sehingga Tuhan mengubah takdir kita sesuai dengan usaha yang kita lakukan. Percayalah, Tuhan yang punya kuasa, kita hanya perlu ikhtiar lebih keras lagi dibanding orang-orang yang sudah bekerja keras dan berdoa lebih banyak lagi dibanding orang orang yang sudah banyak berdoa pula.
#Chalengewithyou



Baca di bawah ini cerita sebelumnya.

Cerita 1 - Kegagalan disini
Cerita 2 - tentang Perjuangan disini
Cerita 3 - Rindu Mantan disini
Cerita 4 - Virus Yang Paling Mematikan disini
Cerita 5 - Memaksa Tuhan Mengabulkan Impianmu disini
Cerita 6 - Sosok Inspiratifku Adalah Kamu disini
Cerita 7 - Temu Yang Bersebab disini
Cerita 8 - Wanita Rapuh dan Baperan disini
Cerita 9 - Tinggalkan Kenangan Terbaik disini
Cerita 10 - Jarak Yang Mengajarkan disini
Cerita 11 - Mandiri Sejak Dini disini

Penyemangatku Penyemangatku Reviewed by Bembengers on Minggu, Mei 03, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar

Berkomentarlah yang sopan dan bijak..

Post AD

home ads