Temu Namun Tak Menyapa #4 Wanita Kemarin
Baca serial sebelumnya ya gaes
1. Dia
Lagi lagi takdir mempertemukan Derly dengan wanita kemarin itu. Kali ini niatnya Derly memang kerap mengobrol dengan rekan-rekannya di Resto langganannya tak jauh dari kampus. Saat ia duduk dan memesan kopi sanger panas kesukaannya, di depan meja tempat Derly duduk ada seorang wanita memakai gamis dan hijab yang sangat dikenalinya beberapa jam lalu.
Tak salah lagi, dialah wanita itu. Namun keliatanya dia
sedang asyik membaca sebuah buku seperti novel. Derly tak berniat mengganggu
kekhusu’an wanita itu yang sedang membuka lembaran demi lembaran halaman novel, sepertinya berjudul Bidadari Bermata Bening karya Kang Abik. Dari cara dan novel yang dibawa, Derly yakin ia adalah penyuka novel-novel
religius.
Derly masih menunggu sambil sesekali meneguk perlahan sanger
yang sudah terhidang di meja. Sesekali ia mengecek notif dari ponselnya
berharap rekan rekannya tidak jadi datang karena wanita ini tentunya. Ia tak
mau rekan-rekannya tau kalau ia sedang tidak fokus membahas kegiatan pekan
menulis yang diagendakan bulan depan terlaksana.
Ia masih memandang gerak gerik wanita itu yang dari tadi
sibuk membolak balik halaman novel yang dibaca. Seperti ada yang hilang dari lembaran
tersebut. Dengan wajah yang cukup cemas ia masih berusaha menemukan sesuatu
yang dicari, namun tampaknya masih belum menemukan.
Derly hanya memandangi dari
jauh dan berpikir dalam hati. Apa mungkin ia mencari secarik kertas yang
terjatuh di perpustakaan kemarin.
Derly berniat mendatangi dan menanyakan mengapa wanita itu
terlihat gelisah. Siapa tau bisa membantu. Namun niat itu akhirnya diurungkan. Karena
rekan-rekan Derly telah tiba di depan meja menepati undangan rapat kordinasi.
Tak lama wanita itu bergegas untuk pergi dari resto tempat
Derly nongkrong. Tanpa ada pertemuan walaupun sebenarnya bisa, akhirnya Derly
gagal meminta maaf atas kejadian di perpustakaan beberapa waktu lalu.
Kini, Derly harus merelakan jika perbincangan hanya menjadi
angan. Pertemuan selanjutnya adalah sebuah keniscayaan. Hingga rapat berakhir
pun Derly tampak murung karena ada sesuatu yang masih mengganjal dalam hatinya.
Kapankah aku bisa bertegur sapa dan mengobrol bersamanya,”
ucap Derly daam hati.
Temu Namun Tak Menyapa #4 Wanita Kemarin
Reviewed by Bembengers
on
Jumat, Maret 01, 2019
Rating:
Ceritanya menarik
BalasHapus